Advertisement

GPR-HS Kepung DPP PDI-P, Ultimatum Pecat Masdar Mansur atau Partai Kehilangan Marwah

Jakarta — Puluhan massa dari Gerakan Peduli Rakyat Halmahera Selatan (GPR-HS) hari ini menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta. Mereka menuntut agar DPP segera memecat anggota DPRD Halmahera Selatan, Masdar Mansur, yang dinilai telah melakukan penghinaan terhadap rakyat melalui unggahan di media sosial.

Dalam unggahan yang viral, Masdar Mansur menulis: “Yang mau DPR dibubarkan itu orang GOBLOK (K-nya 10)”. Kalimat tersebut memicu kemarahan publik karena dianggap melecehkan suara rakyat yang sah dan kritik yang dijamin oleh konstitusi.

Koordinator GPR-HS, Sayuti Melik S., dalam orasinya menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak boleh membiarkan kadernya merusak citra partai yang selama ini dikenal sebagai partai kerakyatan.

“PDI Perjuangan berdiri di atas penderitaan wong cilik. Pernyataan Masdar Mansur jelas-jelas menghina rakyat dan mengkhianati ideologi partai. Kami menuntut DPP segera memecat Masdar Mansur demi menjaga marwah partai dan kepercayaan publik,” kata Sayuti di depan kantor PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (29/9/25).

Aksi yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB ini tidak hanya menyuarakan kekecewaan rakyat, tetapi juga memberi tekanan moral dan politik kepada DPP PDI Perjuangan. Dalam pernyataan sikapnya, GPR-HS menegaskan tiga tuntutan utama:

1. Memecat Masdar Mansur dari keanggotaan partai tanpa kompromi.

2. Mengembalikan disiplin partai sebagai benteng ideologi kerakyatan.

3. Menunjukkan konsistensi PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik, bukan partai yang membiarkan kader menghina rakyat.

Yang patut dicatat, aksi massa GPR-HS resmi diterima langsung oleh pihak DPP PDI Perjuangan. Melalui perwakilan yang menemui demonstran, DPP menyatakan bahwa aspirasi dan tuntutan yang disampaikan akan segera diproses sesuai mekanisme partai. Hal ini dianggap sebagai sinyal positif, bahwa suara rakyat tidak diabaikan dan DPP akan mengambil langkah-langkah organisasi yang tegas.

“Hari ini tuntutan rakyat Halmahera Selatan sudah masuk ke meja DPP. Kami akan terus mengawal dan memastikan DPP benar-benar memecat Masdar Mansur. Jangan sampai ada kompromi, karena ini menyangkut marwah partai dan martabat rakyat,” tegas Sayuti Melik S.

Aksi ini sekaligus menjadi peringatan keras bahwa kesabaran rakyat ada batasnya. Jika DPP tidak konsisten menjalankan komitmen tersebut, GPR-HS menegaskan siap menggalang gerakan lebih besar di berbagai daerah sebagai bentuk perlawanan moral rakyat terhadap arogansi elit.